Wednesday, October 22, 2008

azzam, untukku




- agak gak penting juga sih, cuma sebelum nulis ini I’ve just seen ariel – sebenernya peterpan sih di trans7 LIVE – tapi arielnya looked OK, hehehe, dengan rambut ala2 cepak gitu – dan ternyata ulang tahunnya I gossip infotainment yang kedua – trus males deh tiba2 ada si ipul jamil diwawancara -


Hmmm… kalau ada yang paham atau sadar (ada ke??), judul blog ini berubah beberapa waktu setelah kelahirannya.
Mengapa sekarang menjadi azzam – to be honest bukan karena keberadaan dwilogi Ketika Cinta Bertasbih, dan berniat mengabadikan nama sang tokoh utama di halaman ini (yess, i’m one of kang Abik and his novel’s big fan, esp. this one), because i’ve fallen for this name, this word actually since i was in high school. Saking kagum dan cintanya dulu (sampai sekarang sih), saya langsung berniat menyimpan si “azzam” untuk nama anak lelaki saya kelak :D

Azzam…
Untuk orang melayu, seharusnya kata ini familiar (tapi di pinang jarang digunakan, bahkan hampir tak pernah? – orang seberang yang suka sangat pakai kata ni kan..
Azzam yang saya paham, dikonotasikan sebagai suatu tekad yang kuat, bulat, teguh (dan tak diciptakan untuk sekedar hilang?), yang sejalan dengan harapan, cita-cita, mimpi dan keberanian.
Seorang yang berazzam adalah seorang yang memiliki keyakinan kuat akan apa yang ia yakini akan terjadi. Seorang yang berazzam adalah seorang yang memiliki mimpi, cita-cita yang ia bangun untuk menjadi kenyataan, bukan hanya sekadar khayalan atau angan-angan kosong. Seorang yang berazzam pantas dihormati atas mimpi dan harapan yang ia perjuangkan, lebih terhormat dibanding manusia yang tak memiliki apapun untuk diperjuangkan, bahkan sebuah mimpi.
Azzam adalah spirit, semangat untuk maju, untuk bangkit, untuk menang.
Azzam menyimpan kekuatan, keteguhan, ketabahan dan kesabaran menghadapi rintangan atau aral yang menghalangi tujuan.
Azzam adaah potret akan keniscayaan bahwa jika kau meyakini akan sesuatu, dan berusaha keras untuk mewujudkannya, kau sudah setengah jalan untuk mendapatkan cita-citamu itu (pun jika ternyata kau tak memperoleh yang kau inginkan, you are the winner, karena telah berani berazzam, dan lebih jauh lagi, azzam itu telah lahir dalam bentuk usaha dan kerja keras).

Sekarang ku bertanya,
Masihkan azzam itu ada di diriku?
Apa bentuknya sekarang?
Apa azzamku sebenarnya?
(i keep it as my homework tonight, fellas)


PS : berbahagialah ibu yang memiliki azzam, memiliki anaknya sebagai azzam, untuk tidak kalah menghadapi hidup dan kehidupan.. wait there, moms, i’ll be one of (yahh, kalaupun anak saya kelak tak dapat dinamai azzam, i’ll always have them as my spirit, my azzam to better and better, ever after)

No comments: